Narkoba..
Kita sebagai generasi muda pasti akan tahu, bahkan sering mendengar narkoba. Jaman sekarang remaja atau teman-teman sebaya kita sangat banyak yang tahu apa itu narkoba. Namun, banyak juga yang menyalahgunakan narkoba.
Narkoba hanya iming-iming belaka, seperti halnya mie instan, sekarang dibuat dan dimakan terasa enak, namun apabila terlalu banyak akan menimbulkan penyakit juga.Narkoba juga seperti itu sekali dikonsumsi menimbulkan perasaan tenang katanya. Banyak alasan yang diberikan mengapa seseorang menggunkan narkoba, seperti halnya tertekan akibat masalah pribadi maupun ajakan dari teman. Narkoba tidaklah sulit untuk diicari. Efek dari narkoba memang dapat memuaskan kita, namun dapat pula merugikan kita. Sesekali orang memakai narkoba, maka akan terus membutuhkan narkoba. Kita semua tahu narkoba memiliki sifat dapat membuat seseorang ketergantungan. Apabila kita tidak mendapatkannya maka akibatnya akan menyengsarakan tubuh kita. Sebab yang ditimbulkan dapat menimbulkan sakauw alias rasa sakit yang tidak teratasi hingga menimbulkan kematian. So, guys seusia kita udah gak jaman pake narkoba. Kasian hidup kita, kasian juga orang tua yang kena imbas. Hidup cuman sekali dan harus kita nikmatin.Mudah-mudahan dengan baca blog ini kalian bisa jauhin narkoba.
Selengkapnya...
![]() |
Di-era globalisasi ini, semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula kehidupan dikalangan generasi muda. Berkembangnya informasi, semakin canggihnya teknologi, membuat orang menjadi mabuk dan ingin mencoba sesuatu yang baru dari yang lain, misalnya saja narkoba. Peredaran narkoba sudah sangat banyak kita temui, terutama yang semakin marak dikalangan generasi muda. Banyak orang tidak mengerti tentang apa itu narkoba, mencoba untuk sekedar ingin tahu ataupun ajakan dari seseorang yang mengantarkan mereka ke pintu ketergantungan. Pemerintah sudah terus menggalakkan program anti narkoba dikalangan generasi muda. Namun, apabila hanya pemerintah saja tanpa dukungan dari masyarakat , maka narkoba akan semakin susah untuk diberantas dan semakin merajalela. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda lebih baik dan bahkan harus menjauhi narkoba. Narkoba tidak akan membuat perubahan positif bagi kita. Narkoba tidak akan mebuat kita bangga. Tetapi, narkoba hanya akan menyengsarakan kita. So, Guys jauhi narkoba, karna tanpa narkoba, kitapun bisa berprestasi. |
Senin, 04 Oktober 2010
Opini Penulis
Dibalik Topeng Sang Bandar Narkoba
Novan adalah seorang anak yang terlahir di keluarga preman. Kehidupan yang liar bahkan ia jalani mulai dari kelas 6 bangku sekolah dasar. Singkat cerita, ia kemudian menjadi seorang gembong narkoba yang cukup ditakuti.
“Saya lahir dari keluarga preman. Saya tinggal dengan kakek saya sedangkan kakek saya ini penjual minuman keras. Saya pun mulai terpengaruh dengan kehidupan yang seperti itu. Setiap hari saya melihat kehidupan berkelahi, mabuk-mabukan dan itu sangat mempengaruhi kehidupan saya,” ujar Novan membuka kesaksiannya.
Kemudian Novan pindah ke daerah Cengkareng. Tapi hal ini pun tidak menjadi solusi bagi Novan karena kembali ia dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak jauh berbeda dengan di tempat kakeknya. Sejak kelas 6 SD, Novan sudah mulai aktif main ke diskotik Lipstik di daerah Blok M. Sejak kelas 6 SD pula Novan sudah mengenal dunia narkoba.
Latar belakang keluarga yang broken home dan juga pengaruh lingkungan yang kuat membawa Novan ke dalam kehidupan jalanan yang keras. Ditambah lagi Novan bersekolah di sekolah STM yang terkenal sebagai sekolah biang onar di Jakarta. Sering kali Novan terlibat tawuran antar pelajar di Jakarta. Dan ia selalu mengambil posisi paling depan. Setelah melukai beberapa orang, Novan pun langsung berlalu. Sehingga teman-temannya yang selalu berurusan dengan polisi, namun namanya cukup terkenal di antara pelajar tawuran tersebut.
Perbuatan kriminal yang dilakukan oleh Novan berlanjut hingga ia dewasa. Dimulai dengan menjadi bandar narkoba di sekolahnya sampai melakukan tindakan kriminal di bis-bis umum menuju bandara. Kehidupan kost yang terpisah dari pengawasan orang dewasa membuat Novan semakin bebas. Setiap hari yang dikerjakannya hanyalah mencari uang dengan membajak bis demi bis. Dengan lima orang komplotannya, mereka pun beraksi di jalan-jalan. Seorang temannya mengancam supir dengan senjata tajam, yang seorang mengancam kenek bis dan tiga lainnya beroperasi merampas harta milik para penumpang bis. Novan menjadi pemimpin dalam tindakan kriminal ini. Kalau ada yang melawan, tak segan-segan Novan dan teman-temannya mengancam korbannya dengan senjata tajam.
Novan selalu membawa senjata tajam kemana pun ia pergi. Novan terkenal di antara teman-temannya sangat pintar memainkan pisau lipat. Bahkan banyak temannya yang mendatangi Novan hanya untuk belajar bagaimana menusuk orang dengan baik, yang tidak akan mendatangkan kematian bagi korban mereka.
Hidup dalam dunia kriminal membawa Novan lebih jauh menjadi bandar besar narkoba. Setelah tamat dari sekolah STM-nya, Novan mulai menjadi bandar yang cukup besar di Jakarta. Daerah operasinya ada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Namun kemudian temannya menawarkan Novan untuk mengembangkan bisnis narkobanya ke Bandung karena konsumennya lebih menjanjikan. Akhirnya Novan membuka cabangnya di Bandung namun ia tetap mengkonsentrasikan dirinya di Jakarta. Novan menjadi bandar yang besar juga di Bandung. Karena semua pengedar mengatakan kalau barangnya sedang tidak ada, cukup datang ke teman-teman Novan di Bandung. Karena memang ayah Novan adalah bandar narkoba yang sangat besar, sehingga sangat mudah bagi Novan menyediakan narkoba berapapun jumlahnya. Bedanya Novan dengan bandar yang lain tentu saja Novan tidak akan pernah kehabisan stok narkoba, berbeda dengan bandar narkoba lainnya di Bandung.
Penghasilan yang didapatkan Novan saat itu cukup besar. Dalam sebulan Novan bisa mendapatkan minimal 10 juta rupiah, namun kalau sedang ramai bisa lebih dari 30 juta. Novan sendiri menggaji teman-temannya setiap minggunya minimal 300 ribu.
Di Bandung sendiri Novan mengontrak tiga tempat. Yang pertama khusus untuk tempat transaksi, yang kedua tempat khusus untuk teman-teman Novan bertemu dengan para pengedar di Bandung. Tempat terakhir adalah rumah khusus bagi Novan dan lima orang teman kepercayaan Novan. Tidak ada seorangpun yang mengetahui tempat ini selain mereka sendiri.
Setiap hari Novan harus kucing-kucingan dengan polisi. Kalau polisi sedang mencari di daerah B, Novan dan teman-temannya pasti sudah ada di daerah C. Novan sudah mempelajari gerak-gerik polisi dengan teliti sehingga Novan selalu berada selangkah di depan polisi, selalu berada di daerah yang belum dijangkau aparat negara tersebut.
Kehidupan sebagai bandar narkoba membuat Novan merasa hidupnya tidak tenang. Hingga suatu ketika, suatu peristiwa mengubah hidupnya. Di tahun 1999, Novan memutuskan untuk pulang ke rumahnya setiap hari Jumat hanya untuk ke gereja. Namun setelah pulang dari gereja, Novan kembali ke Bandung dan menjalani bisnis narkobanya. Meskipun khotbah-khotbah yang dibawakan pendeta tidak masuk ke hatinya, namun ada satu kata yang benar-benar menusuk hatinya. Pada dasarnya Novan senang berbuat baik, namun pendeta di gerejanya pada waktu itu mengatakan bahwa segala perbuatan baik yang manusia lakukan akan sia-sia kalau manusia itu masih tetap berada di dalam kejahatan.
Sepanjang jalan ke Bandung, Novan terus merenungkan kata-kata itu. Pergumulan di hatinya pun mulai terjadi, karena Novan menyadari bahwa perbuatan baiknya itu ternyata sia-sia. Novan mulai membaca Alkitab. Dan hari Selasa setelah mendengar khotbah itu, pada tanggal 6 April 1999, tepat jam 12 malam, Novan gelisah dan ia tidak mengerti sebabnya. Akhirnya Novan berdoa dan ia berkata, “Tuhan, saya kommit saya mau tinggalkan ini semua, tapi saya minta satu hal, tolong bantu saya Tuhan.”
Akhirnya dengan komitmen yang baru, Novan meninggalkan semuanya dan mulai menikmati hidup. Hidup rasanya benar-benar plong. Hidup tanpa kejahatan sudah hilang, topeng itu terbuka semuanya dengan sendirinya.
“Kebaikan Tuhan tidak dapat diungkapkan satu persatu, karena memang kebaikan-Nya sungguh tidak ternilai. Saya merasakan kalau Tuhan sudah merapikan hidup saya yang sudah hancur, seperti gelas yang sudah pecah berantakan, namun Tuhan bisa merapikan seperti semula. Dulu saya ini sampah bagi orang-orang, semua orang menghina saya dan kemana pun saya pergi, banyak musuh yang ingin mencelakakan saya. Teman-teman saya pun banyak yang takut jalan sama saya karena banyaknya musuh saya. Tapi sekarang saya benar-benar menikmati hidup saya. Saya bebas pergi kemana pun. Kalau dulu saya memimpin di kejahatan, sekarang Tuhan ijinkan saya memimpin di kerohanian,” ujar Novan menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 31 Juli 2009 dalam acara Solusi Life di O Chanel).
Selengkapnya...
Tanda-Tanda Kemungkinan Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif
Fisik
-berat badan turun drastic
-mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
-tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka
sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
-buang air besar dan kecil kurang lancer
-sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
Emosi
-sangat sensitif dan cepat bosan
-bila ditegur atau dimarahi, dia malah menunjukkan sikap membangkang
-emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota
keluarga atau orang di sekitarnya
-nafsu makan tidak menentu
Perilaku
-malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
-menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
-sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah
malam
-suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang
berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang
-selalu kehabisan uang
-waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar
mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya
-takut akan air. Jika terkena akan terasa sakit – karena itu mereka jadi malas mandi
-sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat gejala “putus zat”
-sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat
membutuhkan uang untuk beli obat
-sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alas an
-mengalami jantung berdebar-debar
- sering menguap
-mengeluarkan air mata berlebihan
-mengeluarkan keringat berlebihan
-sering mengalami mimpi buruk
Selengkapnya...
Sejarah Narkoba
Kurang lebih th. 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal opium (candu =papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di ataspermukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India,Cina dan wilayah-wilayah Asia lainnya.
Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karenaiklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional;bahkan di abad XIX terjadi perang candu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong Kong.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim Sertuner menemukan modifikasicandu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunaniyang bernama Morphius).
Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa
sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara"
Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan asamanhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur) Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjingyaitu: anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer"memproduksi obat tersebut dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer).
Tahun 60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden Triangle" yaitu Myanmar,Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap tahun. Juga pada daerah "Golden Crescent" yaitu Pakistan,Iran dan Afganistan dari Golden Crescent menuju Afrika dan Amerika.
Selain morphin & heroin ada lagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca
yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC.
Di akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi
mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan
Selengkapnya...
Jumat, 01 Oktober 2010
Pecandu Berbagi Cerita...
Pengalaman selama sepuluh tahun terjerat dalam ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (Narkoba ) membuat Jaky atau Black (35) ini sadar bahwa pecandu perlu orang lain untuk menghentikannya. Seperti pecandu lain, semula Jaky hanya mencoba, lama-lama menjadi kecanduan, hingga pada suatu kondisi dia merasa tak berguna sama sekali hidupnya. Dia merasa melakukan sesuatu yang sia-sia.
Bagi Jaky, kondisi itu tidak untuk disesali, tapi dijadikan bahan pelajaran bahwa hidup tidak hanya berhenti pada satu kondisi. Ada kondisi lain bernama perubahan. Hidup sebelum menjadi pecandu adalah dunia normal. Hidup pada saat jadi pecandu adalah dunia adiksi. Dan, hidup setelah pulih adalah hidup lebih dari sekadar normal.
Maka setelah melewati dunia adiksi, Jaky memilih membagi pengalaman hidupnya itu pada orang lain, pecandu maupun mantan pecandu. Jaky pulih selain karena dorongan yang kuat dari dirinya juga berkat bantuan keluarga dan teman-temannya yang terus mendukung upayanya untuk bebas dari ketergantungan narkoba. Berbagai macam terapi dan pengobatan dijalani dengan ikhlas.
Program mengatasi kecanduan narkoba yang dijalani Jaky meliputi beberapa langkah, yaitu pecandu harus punya keinginan untuk berhenti, pecandu harus jujur pada diri sendiri, dan pecandu harus mempunyai keterbukaan pikiran.
Bagi Jaky, kehidupan setelah pulih adalah kehidupan dua arah dan cenderung labil. Mantan pecandu bisa relapse karena masalah yang dihadapi. “Karena itu kami perlu dukungan agar tetap bersih,” kata Jaky. Dukungan itu bisa dari keluarga, pekerjaan, sahabat, mantan pecandu, maupun yang lain.
Jaky menganalogikan mantan pecandu dengan meja. Dukungan bagi mantan pecandu ibarat kaki meja. Satu dukungan sama dengan satu kaki. Kalau hanya ada satu dukungan berarti hanya ada satu kaki. Dua dukungan berarti dua kaki, dan seterusnya. Misalnya ada meja dengan tiga kaki. Kalau satu kaki patah, maka meja itu akan jatuh. Semakin banyak kaki, meja itu akan semakin kuat berdiri. “Jika satu kaki patah, masih ada puluhan kaki lain yang menopang agar meja tetap berdiri,” katanya.
Dengan semangat itulah, Jaky berpikiran bahwa pecandu narkoba harus didukung demi pemulihannya. Karena itu, Jaky bersama teman-temannya di Yayasan Pelita Hati Karawang bersama Dinas Sosial Kabupaten Karawang, tak segan-segan mengadakan kegiatan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di Sekolah-sekolah, dan tempat-tempat nongkrong anak muda Karawang.
Menurut Jaky, dukungan pada pecandu dan mantan pecandu dilakukan dengan cara membagi pengalaman, harapan, dan kekuatan. “Agar mereka (pecandu dan mantan pecandu) bisa diterima kembali oleh lingkungannya, kembali produktif, dan punya tangungjawab,” ujarnya.
Pemulihan pecandu narkoba, lanjut Jaky, merupakan proses panjang memulihkan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Paling gampang pemulihan fisik. “Cukup dengan detosifikasi selesai. Tapi itu belum cukup,” ungkapnya. Setelah mantan pecandu itu bisa mengatasi masalah fisik, secara mental dia kadang-kadang ingin pakai lagi. Maka mentalnya pun harus dipulihkan agar tak kepikiran untuk relapse. “Di sinilah perlunya dukungan orang lain untuk mengingatkan kemungkinan dia untuk relapse,” katanya.
Menurut Jaky, pecandu narkoba adalah korban. Meskipun dia disangka melakukan tindak kriminal, namun sebenarnya itu karena pecandu tersebut tidak bisa melepaskan diri dari kecanduannya. Karena itu perlu pendekatan khusus pada pecandu untuk memulihkannya. “Tidak dengan memasukkannya ke penjara,” Tegasnya.
Karena itu Jaky mendorong agar pemerintah menyediakan tempat rehab bagi pecandu narkoba yang ditangkap. Persoalannya, tempat rehab pun masih susah. Atau kalau toh ada harganya sangat mahal. “Pemerintah seharusnya menyiapkan tempat rehabilitasi yang gratis. Agar penangulangan narkoba bisa lebih optimal,” ujar Jaky.
Selain itu, meski dalam Undang-undang (UU) Narkotika No 22 tahun 1997 menyebut adanya hukuman rehabilitasi bagi pecandu narkoba, dalam praktiknya tidak pernah ada hakim yang menjatuhkan vonis rehab tersebut. “Seharusnya hakim memberikan pilihan apakah pecandu itu mau dihukum penjara atau dihukum rehab. Jadi dia bisa menentukan jalan keluarnya sendiri,” katanya.
Jaky mengaku menikmati hidupnya sekarang. Dia bergabung di Pelita Hati dengan belasan mantan pecandu lain. Mereka saling membagi dan mendukung. Wujud dukungan itu dirasakan anak-anak sekolah melalui penyuluhan dan berbagai kegiatan positif.
Selengkapnya...
Macam-macam Narkoba...
Pil Koplo
pil Koplo : Jenis-jenis pil koplo seperti B.K, Lezotan, Magadon, Nipam,dll. Pil koplo saat ini sangat mudah menyebar luas, dari anak-anak, remaja, maupun rakyat kecil di desa maupun kota mampu mendapat dan mengkonsumsi dengan mudah pil koplo.Harganya sangat murah, 1 strip (10 biji) harganya kira-kira hanya Rp. 10.000,-, memang sangat mudah didapat, tetapi pil ini sangat ganas karena membuat orang menderita ketergantungan terus menerus, menimbulkan sikp beringas, maunya berkelahi sampai dapat mmembunuh orang tanpa sadar, Szisoprenia (gila), dan halusinasi. Setelah lama mengkonsumsi pil koplo maka organ-organ tubuh rusak, terutama otak, dan syaraf.Apabila tidak mengkonsumsi akan menimbulkan Sakauw Pil Koplo, tanda-tandanya:Gelisah, Emosional, Mata Merah, Uring2an, Keringat Dingin, badan sakit semua.
Heroin & Opium
Heroin & Opium : Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Heroin dihasilkan dari getah buah candu.
sangat mahal, harganya jutaan, jarang dipakai remaja. Sakauw, Habis pakai dan akibatnya sama dengan Putauw.
Akibat tidak memperoleh obat ini (Sakauw) : Depresi berat, Rasa lelah berlebihan, Banyak tidur, Mimpi bertambah, Gugup, Ansietas/rasa gelisah, Perasaan curiga.Denyut jantung cepat, Gelisah, Euforia atau rasa gembira berlebihan, Rasa harga diri meningkat, Banyak bicara, Kewaspadaan meningkat, kejang-kejang, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, Berkeringat atau rasa dingin, Mual / muntah, Mudah berkelahi dan cepat tersinggung, Gangguan kejiwaan, subarachnoid/otak, Thromboemboli/penyumbatan pembuluh darah, Nystagmus, horisontal/mata bergerak tak terkendali, Distonia (kekakuan) otot leher.Aritmia jantung/gangguan irama jantung, Luka sampai sekat rongga hidung, Hilang nafsu makan, Anemia, berat badan turun.
Putauw
Putauw adalah derivat dari Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Bedanya putauw dihasilkan dari kristalisasi bahan-bahan kimia sintetis, bukan dari getah buah candu. Putaw atau yang lebih dikenal dengan Banana, snow white, bubuk putih ini adalah jenis heroin yg paling rendah, mudah didapat dan banyak dipakai remaja. Harganya relatif murah Paket Hemat berkisar : Rp. 25.000,- Efeknya lebih dahsyat dan harganya lebih murah. Hal ini juga merupakan godaan berat yang nggak jarang mendorong remaja untuk coba-coba. Cara pemakainnya dengan menghisap dengan hidung. Padahal sesudah memakai cara dihisap terus menerus, Hidung berdarah, Hidung ingusan terus menerus, karena pilek terus menerus maka cara pemakaian berganti dengan cara suntik. Cara ini sangat berbahaya, karena bisa terjadi keracunan waktu darah dikeluarkan dan dikocok2 dijarum suntik dicampur putauw, bisa emboli, kemasukan udara dan menyumbat jantung dan jantung tersumbat dan berhenti berdetak, sehingga banyak sekali pecandu suntik putauw ditemukan mati dengan suntikan masih menempel ditangannya. Nggak ada pemakai yang bisa menghentikan sakauw kecuali dengan mengkonsumsi putau lebih banyak lagi. Ketergantungan putauw jelas mimpi buruk. Seseorang bisa melakukan hal-hal nekat jika sakau menyerang. Dengan putauw kamu bisa gembira seketika. Tapi seiring waktu, tubuh terus mentuntut dosis yang lebih banyak dapat menimbulkan kematian.
Sakauw Putau :
Gelisah, Keringat dingin, Menggigil, tulang2 rasanya mau patah, ngilu semua, mual-mual, mata berair, hidung berair, perut sakit, tulang-tulang serasa ngilu, keringat keluar tak wajar. Bila udara dingin sedikit dia akan merasa sangat kedinginan, Keluar air mata, pupil mata membesar , Keluar ingus, Kelebihan keringat, Diare, Merinding, menguap terus- menerus, Tekanan darah naik, Jantung deg-degan, Demam, panas dingin, Nggak bisa tidur (insomnia), Otot dan tulang nyeri, sakit kepala, Persendian ngilu, Gelisah, Marah-marah, dan gampang terpancing untuk berkelahi
Akibat yang fitimbulkan apabila mengkonsumsi putaw :
Organ2 tubuh rusak, terutama levernya mengeras, ginjal juga rusak, bisa se-waktu2 mati karena keracunan dan overdosis. Nafsu makan kurang, susah untuk berpikir, susah untuk konsentrasi, menjadi pemarah, hepatitis … penyuntikPupil mata mengecil atau melebar akibat kekurangan oksigen (anoksia), Gembira nggak ketulungan (euforia), sedih banget (disforia), Cuek (apatis), Badanlemas, malas bergerak, ngantuk, Ngomong cadel, Nggak konsentrasi, Nggak perhatian, Lemot (lemah otak) alias daya ingat lemah, Nggak bisa membedakan realitas dengan khayalan Impotensi pada cowok, Gangguan haid pada cewek, Gangguan perut, Nafsu makan berkurang (kurus), Hepatitis / radang hati,HIV/AIDS (pemakai suntikan dengan jarum tak steril)
Ganja/Cimeng
Ganja/cimeng :
Mengandung zat THC (Tetra Hydro Cannabinol) yaitu zat psikoaktif yang berefek halusinasi. Nama lain Mariyuana, Indian Hemp, Rumput, Barang, Gelek, Daun, Hijau, Bang, bunga, Ikat, Labang, cimeng.
Berbentuk daun-daun kering yang sudah dirajang kering dan ditempatkan (biasanya) dalam sebuah amplop kecil berukuran 25 X 15 cm. Dilinting seperti rokok dan dihisap, dimakan. Banyak dikonsumsi masyarakat, dari remaja sampai rakyat biasa. Mudah didapat dan cara pemakaiannya seperti merokok biasa. Harganya sangat murah berkiisar : Rp. 10.000,- jadi 4 batang rokok.
Sehabis memakai ganja biasanya seseorang berciri-ciri: kantung mata membengkak dan merah, bengong, pendengaran berkurang, susah berfikir/konsemtrasi, perasan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa, sebab, pandangan kabur, ingin tidur terus, nafsu makan besar. Sakauw :
Banyak berkeringat, Gelisah, Gemetaran, Nggak aa selera makan, Mual/muntah, Diare terus menerus, Nggak bisa tidur (insomnia), Ketakutan berlebihan yang nggak beralasan (paranoid), Tingkah laku aneh, melamun, tertawa sendiri. Akibat :
Perasaan tidak tenang, tidak bergairah, cepat marah/sensitif.Jantung berdebar, Euforia (merasa sangat gembira tanpa sebab), Halusinasi dan delusi, Waktu terasa berjalan sangat lambat, Apatis, cuek terhadap diri dan lingungannya, nggak ada kemauan, Mata merah, Nafsu makan nambah, Mulut kering, Kelakuan jadi aneh, cemas, taku yang berlebihan, curiga berlebihan atau paranoid, kehilangan minat beraktivitas, malas belajar, malas bekerja, ditinggalkan kawan.Bronkitis/infeksi paru, Imunitas berkurang, Kemampuan membaca terganggu, Ketrampilan bicara terganggu, Motivasi berkurang, Rasa ingin bersaing berkurang.
Selengkapnya...